TESTIMONI

Kesuburan dan Alergi

TNJ Penyempurna Ikhtiar
Koko dan Lala

Bagi sebagian orang udang merupakan makanan berprotein tinggi yang sangat digemari. Tapi tidak untuk Koko, kenikmatan udang hanya bisa ia rasakan secara terbatas. ”Jika saya mengkonsumsi lebih dari 1 udang galah berukuran 10 – 15 cm pasti kaki ini akan terasa snut-snut,” ceritanya. Pernah suatu ketika Koko membandel dan makan bahkan sampai 2 ekor udang, hasilnya kakinya membengkak. Koko sadar betul tentang pola makan yang ia jalani tidaklah sehat, terlebih makan jenis seafood yang dikonsumsi berlebihan. Karenya tingkat kolesterol dalam tubuh Koko cukup tinggi, dan ia juga mengidap asam urat.
 
Pernah suatu ketika pada Desember 2007, ia dan istri diundang seorang rekan ke Tenggarong. Jamuan mewahpun tersedia, sayangnya jamuan mewah itu kebanyakan menyajikan makan laut.  ”Mau tak mau saya harus makan,” ujarnya. Pada hari ketiga Koko mulai mempersiapkan mental sambil ia berpesan kepada istrinya agar menyimpan kedalam kopor dan menyiapkan sendal, ”persiapan kai yang akan bengkak,” katanya. Namun hal yang dikhawatirka tidak terjadi, Koko bersyukur.
 
Pertanyaan besar timbul pada diri Koko. Selama ini memang koko selalu diberikan TNJ oleh istrinya setiap pagi dan sore, tetapi Koko tidak bertanya Jus apa ini, “saya tinggal minum aja, wong rasanya enak,” ujar Koko. Disitulah sang istri menjelaskan bahwa jus yang ia minum selama ini  memiliki khasiat yang luar biasa.
 
Kejutan berikutnya datang Maret 2008 lalui, Koko dikejutkan dengan berita bahagia.  Kali ini sang istri telat datang bulan, artinya Lala hamil, ”langsung saya sujud syukur”. Koko mendapat anugerah besar dari Allah SWT. Penantiannya selama enam tahun untuk bisa mendapatkan keturunan akhirnya dikalbulkan Allah SWT.
 
”Berkat  TNJ ikhtiar saya semakin sempurna,” kata Koko. Kini, Koko hanya ingin membantu mensyiarkan TNJ agar menjadi jalan dalam menyempurnakan ikhtiar.  ”janganlah berfikir tentang bisnis dulu, tapi niakan bahwa produk bagus ini bisa membantu kesulitan orang banyak. Tanamkan itu pada diri Anda Insya Allah, Allah SWT akan membayarnya dengan berbagai macam kebahagiaan,” terangnya.


SATU SLOKI PENAWAR STROKE!   Yanti Widjaja
       BERENANG adalah kegemaran saya. Tapi suatu pagi saya di kejutkan oleh kesehatan saya. Ketika sedang berendam di air, tiba-tiba saya mendapat serangan tekanan darah tinggi. Kepala sakit. Muntah-muntah.
Dokter menyatakan stroke. Langit seperti runtuh. Tapi saya tetap semangat untuk sembuh. Bersama suami yang merawat saya, selama dua bulan saya berobat ke dokter. Perubahan yang saya rasakan, pusing sudah hilang. Tapi jalan masih belum bisa. Harus dituntun.
        Berpikir juga rasanya masih susah. Penglihatan pun masih bermasalah. Tapi yang satu ini saya tidak bilang ke suami, khawatir dia semakin kepikiran.

        Selepas bulan kedua, seorang teman membawa buku tentang testimoni TNJ. Saya baca buku itu di pagi hari, sambil berjemur. Sebab, stroke membuat jari kaki sampai lutut saya terasa dingin. Menurut buku itu, TNJ bisa menyemangatkan sel. Saya coba membeli satu liter. Saya minum satu sloki menjelang tidur. Malam itu saya tidur pulas. Jam 5 pagi bangun sendiri dan bisa mandi. Yang saya rasakan, TNJ tak saja menyemangatkan sel tubuh, tapi memberi spirit terhadap keinginan saya untuk sembuh.

        Satu bulan setelah minum TNJ, tubuh saya betul-betul sehat. Sejak hari itu, saya rutin minum satu sloki pagi dan malam, untuk menjaga stamina. 



MENDERITA TUMOR OTAK DWIENTA AGNESTIASARI
DWIENTA AGNESTIASARI, 17 tahun, menderita tumor otak sejak usia 7 tahun. Operasi yang dijalani malah membuatnya lumpuh dan hilangnya penglihatan. Hampir tujuh tahun ia tergolek lemah di pembaringan. Dokter bahkan memprediksi kemungkinan hidupnya tinggal 10 persen.
Mei silam, ia mulai diminumkan Tahitian Noni Juice. Pada sloki yang pertama, ia merasa sakit luarbiasa. Pada botol kesepuluh, ia mulai bisa berjalan. Meski mata belum bisa fokus, tapi sudah bisa melihat warna. "Aku bisa melihat!" kata Dwienta, ketika matanya mulai mengenali warna dan cahaya. Kegembiraan yang tak terperikan. 


SEMBUH DARI "SYARAF TERJEPIT" (HNP) !   MOHAMMAD KASTEDI
Wah, sakitnya bukan main. bergerak sedikit, rasa nyeri langsung menyerang. Bergerak susah. Mau tidur pun susah. Apalagi untuk berjalan. Kalau sudah parah, rasa nyeri datang setiap 10 menit.
Itulah yang saya alami dua tahun silam. Puncaknya, saya dirawat di rumah sakit Cikarang. Hari ketiga, saya diinfus cairan pereda rasa sakit, karena obat biasa sudah tak mempan. Dari hasil rontgen, diketahui terdapat kelainan pada ruas tulang punggung. Ada sedikit kebocoran sehingga "pelumas" di dalam tulang merembes keluar.

Dokter menyarankan saya untuk operasi. Menurut saya, operasi hasilnya  fifty-fifty. Karena kalau tidak sembuh, efek sampingnya yang tak sanggup saya bayangkan. Anak-anak masih kecil. Masih perlu bimbingan dan biaya.

Akhirnya saya minta pulang dari rumah sakit, atas keinginan sendiri. Saya ingat Ibu Setyorini, yang pernah memberi Tahitian Noni Juice (TNJ) kepada kakak ipar saya yang sakit stroke. hari kamis malam Ibu Setyorini mengirimi saya 2 botol TNJ ukuran 0,5 liter.

Setiap dua jam saya minum satu sloki. Besok pagi, yang biasanya bangun tidur terasa sakit, saat itu tak terasa apa-apa. Badan terasa lentur. Hari Sabtu atau dua hari kemudian, saya sudah bisa menyetir mobil dari Cikarang ke Jakarta.
Kemanjuran TNJ begitu luar biasa. Sampai sekarang saya masih minum untuk stamina. Tiga kali sekali, pagi-sore-malam. bahkan anak-anak juga saya berikan. Mereka jadi mau makan. Badan mereka sekarang gemuk dan lebih sehat. 

RADANG OTAK DINDA ALFIANA FIRDA
SUNGGUH SEDIH jika melihat buah hati kita menderita. "saya ingin Dinda kembali seperti dulu". Itulah ungkapan Fardiah Kurniati, ibu dari Dinda Alfiana Firda (15 tahun). Dinda yang aktif, cerdas dan gigih belajar, mengalami radang otak yang fatal. Ia mengalami kemunduran behavior. Perilakunya seperti anak kecil.

Berawal pada Januari 2006, dokter menyatakan Dinda mengalami epilepsi. Ia kerap kejang, terutama bila letih berat. Pulang dari tur sekolah ke Bali, penyakit Dinda kambuh. Ia mengalami kejang hebat, hingga tiga jam non stop. Dinda langsung dilarikan ke rumah sakit di Surabaya dan menginap di ruang ICU selama 8 hari. Kejang hebat itulah yang merusak susunan syaraf di otaknya yang kemudian mengalami radang otak yang fatal. Dinda tak mengenali sekelilingnya, termasuk keluarganya. "Oh Tuhan, ingatan Dinda hilang," jerit hati Fardiah Kurniati.

Dokter menyatakan Dinda menderita penyakit Esovalitis (radang otak). Selama dua bulan Dinda dirawat di rumah sakit, tapi tanda-tanda membaik belum nampak jelas. Dr. Haryo Pratikno yang menangani Dinda menyarankan agar mengkonsumsi Tahitian Noni Juice (TNJ). Kandungan di dalam TNJ mampu mengaktifkan kembali fungsi susunan sel-sel syaraf yang lemah.
Sejak 14 oktober lalu Dinda mulai TNJ sebanyak dua sendok makan, tiga kali sehari setelah mengkonsumsi obat dokter. Perubahan terjadi setelah Dinda mengkonsumsi botol kedua. Ia mulai bisa berjalan, berbicarapun mulai lancar. Kenangan lamanya mulai terkuak sedikit demi sedikit. Keceriaan Dinda mulai terpancar kembali. Inikah jalan Tuhan yang diberikan untuk kesembuhan anakku?

SAKSI PENYEMBUHAN PATAH TULANG Dr. HM TAUFIK RANAWIRA
DOKTER SPESIALIS REHAB MEDIS ini melihat manfaat Tahitian Noni Juice. Istrinya mengalami patah tulang dipergelangan tangan kanannya. Mengikuti literatur yang dibacanya, Dr. Taufik melakukan perbaikan tulang (fiksasi) dengan spalk dan perban plus kompres, disertai meminum Tahitian Noni Juice. Dalam empat minggu penyambungan tulang mulai menampakkan hasilnya. Setelah enam minggu tercapai 90% kesembuhan. Padahal bila lewat operasi, penyembuhan baru dimulai setelah tiga bulan. Pengalaman istimewa ini kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Kanker Paru-paru

Syaenan
Meminimalisir Efeknya

Namaku Syaenan, saya ingin mengisahkan perjuangan istri saya Ike Herawati melawan kanker paru yang dideritanya sejak Desember 2007 hingga kini.
 
Kulit menghitam akibat efek kemoterapi yang biasa terjadi, tidak ditemui pada dik Ike. Jujur perbedaan ini kami yakini, merupakan hasil konsumsi TNJ yang dilakukan istriku. Walau perontokan ranmbut tetap tak bisa dihindari, namun kami merasa bersyukur bahwa penderitaan istriku tidak sehebat pasien lain.
 
Kanker paru yang merongring kesehatan istriku bermula ketika batuk selama tiga minggu tak kunjung sembuh. Jalur medis kami tempuh, dokter mendiagnosa dik Ike terkena TBC. Tapi itupun baru dugaan. Setelah dua bulan berselang, sesak nafas di Ike bertambah parah. Untuk berjalan 10 meter saja, ia sudah ngos-ngosan.
 
Semua tes dilakukan oleh dokter. Sampai CT scan, bahkan cairan di paru2 disedot dan diteliti. Singkat cerita dik Ike mengidap kanker paru stadium 3 B.
 
Semakin hari penderitaan dik Ike bertambah saja. Nafsu maknnya hilang, sesak nafas terus ia alami tak henti-henti. Sampailah kami kepada keputusan kemoterapi, setelah sejumlah langkah alternatif kami tempuh dan tak berbuah hasil.
 
Sebelum kemo terapi, kami telah dikenalkan dengan TNJ. Dengan dosis 2x250cc (saat itu), kami rutin memberikan dik Ike. Alhamdulillah setelah kemoterapi tahap pertama selesai, dik Ike tidak mengalami kegosongan kulit . Saya yakin bahwa itu merupakan efek dari TNJ. Merasa terbantu soal stamina dan daya tahan tubuh dik Ike saya terus memberikan TNJ kepada dik Ike. Sampai suatu saat saya mengikuti Healtn Talk dan saya konsultasikan kepada dr. Amarullah sehingga mendapatkan dosis yang benar 3 x 30 cc sehari.
 
Hal yang mendasari keyakinan saya akan khasita TNJ adalah, pengalaman teman di Rumah sakit yang mengalami hal yang sama. Awalnya mereka juga ikut mengonsumsi TNJ, namun setelah 10 botol mereka berhenti. Yang kami lihat saat ini, rekan kami itu semakin drop saja kesehatannya pasca kemoterapi, bahka nafsu makan terus tergerus, tubuhnya semakin kurus dan kulitnya berangsur-angsur hitam. Alhamdulillah, hal itu tidak terjadi kepada dik Ike. Saya bersyukur tidak memutuskan perawatan  dik Ike dari TNJ.  
 
Setelah menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali dan tetap mengonsumsi TNJ, kesehatan dik Ike berangsur membaik. Bahkan ia mampu berjalan sejauh 500 meter tanpa ngos-ngosan. Keceriaannya kembali menyeruap di rumah kami. Semoga Allah SWT benar-benar mengangkat penyakit dik Ike, dan semoga TNJ adalah mediasi tepat yang diberikan Allah SWT dalam menyembuhkan penyakit istriku tercinta. Amin.

Dr. Sri Purwaningsih

Sembuh dari Kanker Payudara


Sudah hamper tiga tahun dr. Sri Purwaningsih atau yang akrab dengan panggilan dr. Pur berjuang melawan kanker. Awalnya pada akhr tahun 2005, dr. Pur merasakan adanya benjolan dilingkar payudaranya. Kecurigaannya bahwa itu adalah sebuah kanker pun ternyata terbukti setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan. 
Satu-satunya jalan mengobatinya adalah kemoterapi. Selama hampir enam bulan sejak januari 2006 hingga Juni 2006, dr. Pur menjalani kemoterapi hingga 6 kali setiap 4 minggu sekali. ”Efek kemoterapilah yang membuat saya merasa tersiksa. Bayangkan selama dua minggu lebih saya mulai muntah, belum lagi rambut rontok dan kulit yang mengering.” ujar dr. Pur. 
Bahkan dr. Pur juga merasakan cairan yang ada pada sendi-sendinya mengering, sehingga setiap pergerakan tubuhnya disertai rasa sakit yang luar biasa. ”Sayang sekali saya baru dikenalkan Tahitian Noni Juice (TNJ) pada akhir Maret 2009 lalu, padahal setelah saya mengkonsumsinya dengan dosis 2x100cc tubuh saya terasa nyaman,” terang dr. Pur yang kondisi kesehatan dan staminanya bertambah baik setiap harinya. 
Rutinitas dr. Pur mengkonsumsi TNJ berubah manis. Pertengahan April lalu, saat memeriksakan dirinya ke RSCM, tidak ditemui adanya kanker lagi. ”Hasil pemeriksaan yang negatif terhadap semua tanda kanker, membuat saya semangat berbagi resep sehat kepada teman-teman yang masih mengalami hal serupa dengan saya,” imbuhnya. 
Kini dr. Pur merasakan stabilitas tubuh terus membaik dari hari ke hari. ”TNJ tidak saja membuat istirahat saya dan nafsu makan saya membaik, namun segala fungsi kerja organ tubuh saya diperbaiki. Buktinya saya tidak lagi merasakan hal-hal yang janggal pada diri saya. Terimakasih TNJ.” 
Menurut Dr. Henry Naland Sp.B Onkologi, Dokter bedah Ongkologi FKUI/RSCM & RS. Omni Medical Center. ”Dalam penatalaksanaan kanker, dibutuhkan nutrisi untuk membantu kualitas hidup pasien kanker. Dengan dipatenkannya penggunaan Tahitian NONI Juice sebagai bagian dalam uji klinis pada kasus kanker kolon memberikan tambahan keyakinan bahwa produk ini bisa menjadi pilihan dalam terapi komplementer pasien kanker secara keseluruhan. Noni Juice yang diberikan bersamaan dengan kemoterapi pada pasien kanker akan mengurangi efek samping yang diakibatkan oleh kemoterapi dan mempercepat pemulihan pada tubuh saat menjalani recovery.”
 
Kandungan bioaktif dalam noni mempunyai kemampuan untuk merevitalisasi sekaligus meregenerasi sel-sel syaraf dan berperan penting dalam meregulasi system kardiovaskuler. Selain meningkatkan stamina, Tahitian NONI Juice mampu menormalkan fungsi sel dan membunuh kanker aktif pada tubuh. Sebab Itulah menjadikan Tahitian NONI Juice ini meraih Top 10 Cancer Treatment dari The American Association for Cancer Research. Mau bebas dari kenker? Minumlah Tahitian NONI Juice secara berkala sebagai tindakan preventif yang tepat, terang DR. dr. Amarullah H. Siregar, DiHom, DBMed., MA, MSc., PhD. Doctor of Naturopathy from Clayton College of Natural Health, Birmingham USA. PhD Health Science from Fairfax University New Orleans - USA.

Kelenjar Getah Bening

Anang Budi Prasetyo
 
 Benjolan Akibat Gejala Getah Bening

Kesehatan memang mahal harganya. Tapi, mahal bukan selalu yang terbaik. Benjolan di leher akibat getah bening yang diderita sejak Mei 2006, ternyata berangsur-angsur menghilang dengan hanya mengkonsumsi TNJ 2x15cc secara teratur dalam jangka waktu 3 bulan.
 
Munculnya benjolan di leher, mendorongnya segera untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mendiagnosa Anang menderita getah bening, sehingga jalan satu-satunya penyembuhan adalah dengan operasi. ”Demi kesembuhan, walau dengan beat hati operasi itu harus saya jalani, ” tukas ayah dua anak ini.
 
Pasca operasi ternyata menimbulkan masalah baru bagi Anang. Bekas jahitan yang terdapat di leher membuat Anang tidak bebas saat menggerakkan kepalanya. Parahnya lagi, setelah kuru waktu antara 7 s/d 8 bulan, benjolan itu timbul kembali. Bahkan dua benjolan sekaligus.
 
Hasil pengobatan medis yang tidak sempurna membuat Anang kecewa. Rasa antipati terhadap langkah medis sudah tumbuh mengakar dalam dirinya. Sampai ia hanya ingin menjalani pengobatan alternatif saja.
 
Tepat Februari 2007 lalu, Anang mulai mengkonsumsi TNJ secara teratur. Hasilnya, benjolan di lehernya berangsur mengecil pada bulan pertama. Bahkan bekas jahitan sewaktu operasi dulu tak lagi membatasi kebebasan gerak lehernya. Di bulan ketiga, tepatnya April 2007 kedua benjolan lenyap tanpa bekas.
 
Walau merasa antipati terhadap langkah medis, Anang tetap menyarankan agar langkah itu tidak diabaikan, karena medis menjadi pintu masuk untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab sakit yang kita derita. Solusinya, jalani dengan keikhlasan dan kesabaran tanpa mengurangi ikhtiar secara  medis dan alternatif.

Sandra
Akhir Derita Selama Empat Tahun
KECERIAAN MENYERUAK dari  raut wajah seorang bocah  yang selama hampir empat  tahun hidup dengan kegetiran menghadapi penyakit yang mengrikan. Dia adalah Sandra, anak dari Ranie D garnadi.
 
Demam berkepanjangan menjadi awal dari penyakit yang diderita Sandra. Hasil laboratorium tidak mengindikasikan Sandra terkena lupus, sedangkan untuk leukimia, Ranie tidak sempat memeriksakannya. Setelah 10 bulan perawatan, kondisi Sandra membaik. Tapi oada 15 Mei 2006, Sandra jatuh sakit lagi. Diawali dengan flu lalu demam yang berkepanjangan, hingga anemia (HB mencapai 5,9), leukosit tinggi dan berbagai gejala tidak normal lainnya, membuat Sandra harus diopname selama 10 hari di rumah sakit dan menjalani transfusi darah karena anemianya sudah kronis.
 
Diagnosa rumah sakit juga menyatakan bahwa ada pembengkakan jantung yang merupakan imbas dari anemia kronis tersebut. Derita hebat  yang dialami Sandra membuat gadis kecil ini tak dapat berjalan. Dokter menyarankan Sandra dibawa ke ahli tulang anak untuk fisioterapi. Sandra juga diperiksa dengan CT scan dibagian Thotax dan Abdomen, serta Biopsi. Dari pemeriksaan diketahuio bahwa Sandra menderita Leukimia dan Kanker kelenjar getah bening atau Limpoma Malignum stadium 4. Jaln satu-satunya untuk sembuh adalah operasi mengangkat tumor, kemoterapi dan radiasi. Karena kendala faktor fisik dan psikis, Ranie mencari pengobatan alternatif non medis. Ia lalu bertemu Tahitian Noni Juice (TNJ) dan Sandra mulai mengonsumsi TNJ sejak 20 Juni 2006. Empat bulan kemudian, Sandra sudah bisa duduk. Panas tubuhnya menurun. Nafsu makannya meningkat. Perubahan kesehatan Sandra sangat drastis, hingga akhirnya sikecil itu dapat berlari dengan ceria, sejak Februari 2007 lalu. ”Hatiku menangis haru, sambil berucap syukur atas kesembuhan yang diberikan Allah SWT melalui TNJ,” kata Ranie.